Sumber: Goodreads |
Judul :
Dear Miss Tuddels
Penulis :
Ginger Elyse Shelley
Penerbit : Diva Press
Terbit :
Oktober 2015
Tebal :
224 halaman
ISBN : 978-602-255-967-2
“Aku punya banyak pelayan, benar. Aku sudah terlalu dewasa untuk pengasuh, benar. Tapi kau, kan, bukan pelayan, maupun pengasuh. Kupikir kau temanku, adikku.” – halaman 83.
Begitulah apa yang dirasakan oleh Matthew
pada Kimberly pada awalnya. Matthew adalah majikan Kimberly, tetapi hubungan
keduanya sangat dekat, seperti saudara. Namun, seiring berjalannya waktu, tanpa
disadari kedekatan tersebut justru membawa mereka berdua jatuh hati terhadap
satu sama lain.
Akan tetapi, kisah cinta mereka tentu
saja tidak semulus seperti kebanyakan orang. Matthew sadar bahwa Kimberly pada
dasarnya adalah pelayannya. Dan di masa itu, hubungan cinta antara majikan dan
pelayan adalah “haram” serta hanya akan menimbulkan skandal besar. Namun,
Matthew sendiri tidak peduli. Meski ditentang oleh banyak pihak, ia tetap
memperjuangkan cintanya kepada Kimberly.
Nah, novel ini akan menjawab rasa
penasaran kalian tentang bagaimana Matthew dan Kimberly meraih kebahagiaan di
tengah situasi sosial yang begitu pelik. Sebelumnya, perlu saya tegaskan dahulu
bahwa setting novel ini ada di
Inggris pada zaman Victoria atau sekitar tahun 1800-an. Cerita di dalamnya
ditulis dengan alur maju.
Yang saya suka, pertama adalah suasana
yang dibangun pada novel ini. Terasa benar-benar hidup. Penulis berhasil
membawa pembaca –setidaknya saya, ke zaman Victoria. Kedua, adalah gaya
penceritaannya yang ditulis dengan sudut pandang orang pertama, melalui kacamata
Kimberly dan Matthew. Sehingga, pembaca di sini dapat mengetahui apa yang
dirasakan oleh Kimberly dan Matthew secara lebih “personal”.
Lebih lanjut, selain kedua tokoh
tersebut, novel ini juga memiliki tokoh lain, yang jika disebutkan satu-persatu
akan membuat tulisan ini menjadi sangat panjang. Sepertinya, penggunaan tokoh
yang banyak menjadi salah satu ciri khas dari sang penulis.
Nah, beberapa tokoh tersebut di antaranya
adalah Bibi Agatha –kepala pelayan di keluarga Matthew yang memiliki sifat
galak namun disiplin, Darius Brummell –yang sedikit licik, namun tegas dan
konsekuen, serta Dorothy Worchester –yang berwajah cantik dan rambut bergelombang
dengan warna platina.
Di segi teknis, saya sangat menyukai semua
komponen yang ada pada kover. Mulai dari perpaduan warna antara latar dan
desain gambarnya. Kemudian, desain gambarnya itu sendiri yang sederhana dan, tata
letaknya yang rapi dan tidak penuh, sehingga menyisakan cukup ruang untuk “bernafas”.
Selebihnya, buat saya tidak ada yang bermasalah.
Akhirnya, selamat mambaca!
Comments
Post a Comment