[Book Review] Rhapsody



Menyusuri Alur, "Rhapsody", Selalu Ada Alasan untuk Pulang

Judul : Rhapsody
Penulis : Mahir Pradana
Penerbit : Gagas Media
Tahun Terbit : 2013
Tebal Halaman : 324 halaman
ISBN : 9789797806569
“Dan pada akhirnya, setiap pulang ke rumah dari sebuah perjalanan, kamu akan kembali sebagai seseorang yang berbeda.”

Cerita –baik fiksi maupun non-fiksi, yang mengisahkan tentang perjalanan selalu membuat batin saya bergejolak begitu hebat. Bukan maksud hiperbolis. Saya serius. Ini sungguh-sungguh.
Membaca kisah mengenai perjalanan membuat saya merasa seakan sedang mengikuti sebuah tour yang dipandu oleh si Penulis sendiri. Kecintaan saya pada travelling (yang sedihnya sering sekali terkendala dengan urusan bujet) membuat saya cukup merasa bahagia, meski hanya mampu melakukan perjalanan pada taraf masih membaca saja.

Begitulah kiranya yang saya rasakan setelah membaca Rhapsody. Saya seakan diajak untuk ikut serta dalam tour keliling ke beberapa negara di Eropa sana. Mengasyikan!
Pada intinya novel tersebut mengisahkan tentang Al dan Hostelnya. Cerita yang digambarkan pada novel tersebut sebetulnya biasa saja. Sederhana dan ringan, kalau boleh saya bilang. Namun, begitu memasuki pertengahan cerita, si Penulis pun mulai memainkan emosi-emosi para pembaca. Malah kalau saya bilang, Penulis cukup berhasil untuk memainkan emosi-emosi para pembacanya. Tak hanya emosi bahagia saja, emosi marah, jengkel, bahkan sedih –yang pada akhirnya membuat saya tidak tahan untuk membendung lagi air yang telah bertengger di pelupuk mata, juga berhasil dibangun dalam kisah yang ditulis oleh Mahir ini.

Selain itu, menurut saya permainan alur maju-mundur yang digunakan di dalamnya pun sangat pas –terlepas dari faktor bahwa saya memang lebih menyukai cerita yang beralurkan maju-mundur. Satu hal lagi yang menurut saya menjadi poin + dari novel ini, yakni twist-nya. Pada pertengahan menuju akhir, saya merasa ‘terbodohi’ karena ikut terbawa alur dan mempercayai jalan ceritanya begitu saja. Twist yang dilakukan oleh Penulis disini sangat berhasil –setidaknya bagi saya sendiri.
Overall, bagi saya kisah pada novel ini cukup seru untuk dibaca. Setidaknya cocok untuk dijadikan pengobat rasa sedih karena belum bisa untuk travelling keliling Eropa.
Selamat membaca!

Comments