Sumber: Goodreads |
Judul :
HEROES: Para Pahlawan Pilihan
Penulis :
Tim Kick Andy & Arif Koes H.
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan : pertama, Juli 2011
Tebal :
xxii + 206 halaman
ISBN : 978-602-8811-50-7
Di
Indonesia sendiri, oleh orang dewasa, dalam hal ini misalnya guru, anak-anak –ya,
setidaknya saya pribadi– “dibisiki” bahwa pahlawan adalah orang yang rela
mengorbankan nyawanya untuk merebut dan membebaskan Indonesia dari para
penjajah. Kemudian, sosoknya digambarkan seperti Pangeran Diponegoro, Jendral
Soedirman, Ki Hajar Dewantara, dan kawan-kawan mereka yang lain.
Semakin
dewasa, semakin saya sadar bahwa gambaran pahlawan yang demikian agaknya
terlalu muluk. Terlalu tinggi, hingga kita lupa akan orang-orang di lingkungan
kita yang juga rela berkorban. Ibu, misalnya, bukankah beliau juga berkorban,
dalam hal ini melahirkan kita ke dunia? Dalam level yang lebih luas, relawan
medis yang ditempatkan di daerah penuh huru-hara, misalnya. Bukankah mereka
juga pantas untuk disebut pahlawan?
Nah,
buku ini, disadari atau tidak, secara tidak langsung mengajak kita untuk
memikirkan ulang mengenai apa definisi dari pahlawan itu sendiri. Bagaimana wujud
seorang pahlawan ini? Dan yang paling penting, mengapa seseorang dapat disebut
sebagai pahlawan?
Heroes
berisi mengenai kisah inspiratif dari enam orang yang berani melawan nasib
serta rela berkorban demi kepentingan orang lain tanpa pamrih. Yang menarik,
tidak semua tokoh yang ada di dalamnya memiliki kondisi ekonomi di atas
rata-rata. Tak semua tokoh di dalamnya juga, memiliki fisik yang sempurna. Namun,
sekali lagi, apa yang telah mereka lakukan, mungkin, sebagian justru lebih
mulia timbang manusia dengan fisik sempurna serta tingkat kemakmuran ekonomi
berlebih.
Buat
saya pribadi, buku ini tak hanya sebatas bacaan yang ringan, namun juga
memotivasi. Secara keseluruhan, pesan yang coba dikemukakan oleh tim penulis
adalah jangan mudah menyerah. Kasarnya, “Mereka saja bisa, mengapa kamu tidak?”
Tak perlu berbuat terlalu muluk, cukup memulai hal-hal yang kecil saja namun
memberikan manfaat dan tidak merugikan.
Lepas
dari itu, secara teknis saya tidak mau banyak komentar. Sejauh ini –jika mata
saya tidak luput– saya tidak menemukan kesalahan penulisan. Kemudian, untuk
kover terbilang sangat sederhana. Plain.
Tidak ada gambar. Tapi, syukurnya pemilihan jenis huruf dan warnanya, menurut
saya, tepat. Tipe huruf “berkaki” merepresentasikan sesuatu yang “intelek” dan
lagi tegas. Namanya juga pahlawan, wajar kan kalau harus digambarkan sebagai
sosok yang tegas? Setidaknya dalam hal mengambil keputusan, sekecil apapun. Kemudian,
soal warna tadi, merah merepresentasikan semangat –salah satunya. Nah, buku ini
sebetulnya juga berusaha untuk menyebarkan semangat para tokoh di dalamnya itu
tadi. Oleh karenanya, seperti yang saya bilang sebelumnya, buku ini memotivasi.
Jadi,
sudah baca buku yang memotivasi hari ini?
Comments
Post a Comment