Sumber: Goodreads |
Judul : Ketua Kedua
Penulis : Suci Salihati
Penerbit : PING!!!
Tahun terbit : 2015
Jumlah halaman : 188 halaman
ISBN : 978-602-296-011-9
“Aku minta dua hal kalau kamu tidak mau rekaman ini aku kirimkan .... bantu aku mendirikan ekstrakulikuler baru.” – halaman 17, percakapan Yara kepada Randu.
Novel berjudul Ketua Kedua ini memiliki
tiga tokoh utama yang terdiri dari seorang remaja laki-laki dan dua perempuan. Si
laki-laki berambut ikal bernama Randu Arsakti, murid yang selalu meraih
peringkat tertinggi di angkatannya sejak kelas satu. Akan tetapi, tak disangka
ternyata hal tersebut dapat diraihnya karena bantuan cheatsheet.
Sementara itu, dua remaja lainnya adalah
Ayesha yang berambut panjang dan Yara yang berambut sebahu. Berbeda dengan
Yara, yang mana terkenal sebagai troublemaker
dan sering bermasalah dengan guru, Ayesha adalah seorang murid teladan dan berkepribadian
sangat kalem.
Nah, ketiga anak SMA tersebut kemudian
berjuang untuk membentuk sebuah klub cosplay
di sekolahnya sebagai kegiatan ekstrakulikuler. Pendirian klub itu sendiri
tentunya tidaklah mudah, banyak suka dan duka yang mereka lewati. Semuanya berawal
dari pertemuan Yara dengan Randu yang kemudian dimintanya untuk membantunya
mendirikan klub tersebut. Awalnya tentu saja Randu menolaknya, sebab ia tak
tertarik dan tidak mengenal apa itu cosplay.
Namun, karena sebuah ancaman yang dikeluarkan oleh Yara, maka mau tak mau Randu
pun terpaksa membantunya.
Novel beralurkan maju ini sendiri
dituliskan melalui sudut pandang orang ketiga. Seperti kebanyakan novel
bergenre teen fiction lainnya, bahasa
yang digunakan pun sangat ringan. Adegan-adegan konyol di dalamnya pun cukup
menghibur. Dan satu hal lagi, konsep cerita novel ini sendiri terbilang berbeda
dari kebanyakan novel remaja. Tak sebatas menceritakan kisah cinta saja, namun
juga menceritakan tentang sebuah perjuangan (dalam mendirikan ekskul).
Untuk perihal teknis, saya sendiri cukup
menyukai warna biru yang ada pada sampul bukunya. Lebih dari itu, meski bukan
warna yang mencolok, namun saya rasa warna tersebubut tetap dapat cukup menarik
mata. Hanya saja saya merasa aneh dengan desain gambarnya. Buat saya, alih-alih
menarik desainnya justru terlihat aneh. Terlebih dengan seragam SMA yang
dikenakan dua remaja di sampulnya.
Akhirnya, selamat membaca!
Comments
Post a Comment