Sumber: Tumblr |
Semalam,
selama
dua jam penuh kita duduk berhadapan
di
sebuah bangku di sudut kafe tempat kita biasa bertemu
ditemani
dengan alunan musik milik Frank Sinatra
serta
segelas espresso –milikmu, dan green tea –milikku.
Semalam,
selama
dua jam penuh kita duduk berhadapan
tapi
tak sepatah katapun terucapkan
kau
dan aku sama-sama memilih untuk diam
menikmati
keheningan sekaligus bergelut dengan pikiran.
Semalam,
selama
dua jam penuh kita duduk berhadapan
meski saling berdiam
namun masing-masing tahu apa yang akan
dikatakan
kau ingin menyudahinya, bukan?
Kau ingin pergi meninggalkan kenangan,
bukan?
Semalam,
selama dua jam penuh kita duduk
berhadapan
ingin rasanya aku lontarkan beberapa
cacian
tetapi rahangku kelu
lidahku beku
apakah kau juga begitu?
Semalam,
selama dua jam penuh kita duduk
berhadapan dan saling berdiam
hanya ada sapaan dan ucapan selamat
tinggal...
Yang berujung sebagai perpisahan.
Comments
Post a Comment